Rabu, 28 September 2011

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan


PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN
Terminologi sistem ekonomi kerakyatan setidaknya mengandung 5 ciri utama dan penting ( Bambang Sutrisno, Akses Peran serta Masyarakat) yakni Adanya mekanisme pasar, adanya persaingan yang sehat, memperhatikan pertumbuhan ekonomi, adanya nilai-nilai keadilan dan terjaminnya kepentingan sosial.
Click here to view more

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Perberdayaan merupakan satu istilah yang diterjemahkan dari istilah empowerment yang merupakan sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pemikiran dan kebudayaan masyarakat.
Pemberdayaan memiliki dua kecendrungan yaitu kecendrungan primer dan kecenderungan skunder. Kecendrungan primer merupakan pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya, Kecenderungan skunder, merupakan pemberdayaan yang menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan mereka.
Sementara itu dalam terminoligi manajemen, pemberdayaan berkaitan dengan wewenang (authority) dan kekuasaan (power). Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan guna membebaskan organisasi dan orang-orang yang bekerja  di dalamnya, melepaskan mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlamban reaksi dan merintangi aksi mereka.

Sejauh ini terlihat bahwa pemberdayaan yang dilakukan menekankan kecenderungan skunder yang menekankan kepada proses menstimulasi, mendorong dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan untuk menentukan apa yang menjadi pilihannya.
Sementara itu pemeberdayaan yang berkecenderungan primer masih jarang/kurang dilakukan dengan berbagai macam alasan. Untuk ini ada  10 mitos pemberdayaan masyarakat yang dikemukakan oleh Karta sasmita (1996) :
  1. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan material, rasional dan bertumpu pada pengembangan ekonomi masyarakat.
  2. Pemberdayaan masyarakat akan mudah diwujudkan melalui pendekatan pembangunan dari atas dari pada pendekatan yang mengintegrasikan aspirasi masyarakat.
  3. Pemberdayaan masyarakat lebih membutuhkan bantuan material.
  4. Pengetahuan dan Teknologi Internasional selalu lebih baik daripada pengetahuan dan teknologi masyarakat lokal.
  5. Kelembagaan lokal selalu tidak mampu mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat.
  6. Masyarakat, khususnya masyarakat lapisan bawah tidak tahu apa yang mereka inginkan.
  7. Kemiskinan lahir akibat kebodohan dan kemalasan anggota masyarakat.
  8. Efisiensi adalah tujuan utama pembangunan dan tujuan alokasi sumberdaya masyarakat.
  9. Sektor pertanian dan pedesaan adalah sektor inferior yang tidak perlu diperioritaskan.
  10. Ketidak seimbangan dalam akses pemilikan/penguasaan sumberdaya pembangunan merupakan syarat perlu untuk melakukan perubahan.
Sumber: pakmargolang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar