Kebijakan Ekonomi dalam Presfektif Budaya Ekonomi Pasar
Secara sederhana,
menurut kerangka pemikiran Konsep
“governance as public” kebijaksanaan
perekonomian bangsa hendaknya didasarkan pada penerapan mekanisme “plaining”
yang bersifat dinamis dan komprehenship. Dengan cara usaha memperdayakan
peranan lembaga-lembaga perencanaan tingkat pusat dan daerah secara sistimatis
dan simultan di bawah kendali budaya pasar yang benar (plaining are in with market force), yang mana selama ini mati
akibat penerapan sistim pengaturan ekonomi yang berdemensi budaya pasar yang
manipulatif (deregulasi semu).
Selanjutnya [Baca] :
Dengan penerapan strategi pembangunan
pada usaha pemberdayaan lembaga-lembaga ekonomi sesuai prioritas yang telah ditetapkan dan didasarkan pada
mekanisme perencanaan yang dinamis dan komprehensif, maka usaha untuk menomor
satukan target “ Keadilan”atau “Pemerataan” tersebut akan dapat teralisasi. Dalam
kerangka pemikiran ini, maka strategi pembangunan ekonomi yang harus diterapkan
adalah dengan memperdayakan usaha ekonomi yang harus diterapkan adalah dengan
memperdayakan usaha ekonomi yang langsung mengintegrasikan rakyat atau manusia
Indonesia kebanyakan pada lingkungan kegiatan utama mereka seperti; pertanian,
pertambakan, perikanan dan pertambangan (tradisonal
dan modern) serta industri rakyat, seperti disertai dengan pemberian
peluang atau akses yang lebih besar kepada asset faktor produksi dan dana,
kemudian memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat
kebanyakan, serta pengembangan kebijakan pendidikan dan ketenagakerjaan yang
diharapkan dapat mendorong tumbuhnya jiwa kemandirian rakyat. Keseluruhan
usaha-usaha tersebut jelas akan terimplikasi pada peningkatan “kesejahteraan
dan kemakmuran” rakyat atau masyarakat Indonesia pada keseluruhan. Dengan
demikian maka azas “redistribution with
growth” ala budaya kapitalisme rakyat akan dapat terealisasi.
Akhirnya, dengan penerapan paradigma
dan strategi pembangunan berwawasan kerakyatan
diharapkan kegiatan pembangunan ekonomi akan lebih kokoh dan
berkesinambungan, dalam pengertian bahwa manusia dan bangsa Indonesia akan
dapat mengecap keninkmatan hidup di dunia dalam segala bentuknya, material
maupun spiritual yang merupakan salah satu dari bebrapa tujuan hidupnya, sesuai dengan lingkungan
perkembangan budayanya dan tidak tergilas oleh budaya ekonomi dunia yang
berubah tetapi justru dapat memperkaya budaya ekonomi mereka sendiri.
Dr.Marsuki, DEA - Buku “ Analisis Perekonomian Nasional
dan Internasional”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar