Senin, 14 November 2011

Kebijakan Ekonomi dalam Presfektif Budaya Ekonomi Pasar


Secara  sederhana,  menurut  kerangka pemikiran Konsep “governance as public” kebijaksanaan perekonomian bangsa hendaknya didasarkan pada penerapan mekanisme “plaining” yang bersifat dinamis dan komprehenship. Dengan cara usaha memperdayakan peranan lembaga-lembaga perencanaan tingkat pusat dan daerah secara sistimatis dan simultan di bawah kendali budaya pasar yang benar (plaining are in with market force), yang mana selama ini mati akibat penerapan sistim pengaturan ekonomi yang berdemensi budaya pasar yang manipulatif (deregulasi semu).
Selanjutnya [Baca] :

Dengan penerapan strategi pembangunan pada usaha pemberdayaan lembaga-lembaga ekonomi sesuai prioritas  yang telah ditetapkan dan didasarkan pada mekanisme perencanaan yang dinamis dan komprehensif, maka usaha untuk menomor satukan  target “ Keadilan”atau “Pemerataan” tersebut akan dapat teralisasi. Dalam kerangka pemikiran ini, maka strategi pembangunan ekonomi yang harus diterapkan adalah dengan memperdayakan usaha ekonomi yang harus diterapkan adalah dengan memperdayakan usaha ekonomi yang langsung mengintegrasikan rakyat atau manusia Indonesia kebanyakan pada lingkungan kegiatan utama mereka seperti; pertanian, pertambakan, perikanan dan pertambangan (tradisonal dan modern) serta industri rakyat, seperti disertai dengan pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada asset faktor produksi dan dana, kemudian memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat kebanyakan, serta pengembangan kebijakan pendidikan dan ketenagakerjaan yang diharapkan dapat mendorong tumbuhnya jiwa kemandirian rakyat. Keseluruhan usaha-usaha tersebut jelas akan terimplikasi pada peningkatan “kesejahteraan dan kemakmuran” rakyat atau masyarakat Indonesia pada keseluruhan. Dengan demikian maka azas “redistribution with growth” ala budaya kapitalisme rakyat akan dapat terealisasi.
Akhirnya, dengan penerapan paradigma dan strategi pembangunan berwawasan kerakyatan  diharapkan kegiatan pembangunan ekonomi akan lebih kokoh dan berkesinambungan, dalam pengertian bahwa manusia dan bangsa Indonesia akan dapat mengecap keninkmatan hidup di dunia dalam segala bentuknya, material maupun spiritual yang merupakan salah satu dari bebrapa tujuan  hidupnya, sesuai dengan lingkungan perkembangan budayanya dan tidak tergilas oleh budaya ekonomi dunia yang berubah tetapi justru dapat memperkaya budaya ekonomi mereka sendiri. 

Dr.Marsuki, DEA - Buku “ Analisis Perekonomian Nasional dan Internasional”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar